TARETAN - Tepat hari senin kliwon tgl 19 agustus 2013, ada informasi ada pencurian masal didaerah terpencil pegunungan yang sulit bahkan tidak bisa dimasuki mobil, perjalanan dari kantor unit dg lokasi pada musim kemarau memerlukan waktu kurang lebih 3 jam, tepatnya di Koncean dan dusun taman asam desa lanas kecamatan botolinggo bondowoso, daerah tersebut teraliri jaringan paling ujung di trafo 251 penyulang ramban GI bondowoso. Jam 08.00 Asman Transaksi Energi Bpk Eko Guswedi menugaskan P2TL khusus seorang assisten ahli kinerja/ sdr Much . Alwi mengkoordinir team lapangan, 10 menit kemudian an koordinator lapangan beserta Team meluncur ke lokasi dan tiba tepat jam 10.00 wib . tepat di tiang TR paling ujung terdapat pohon asem yang dilintasi kabel JTR terdapat sadapan / mengkonek kabel JTR di phasa R , T dg kabel SR warna hitam, di alirkan ke 3 cabang sebagian 1 disalurkan di bawah tanah ( kabel ditanam dg pelindung pipa paralon ) disalurkan langsung di rumah pribadi si pelaku, dan 2 disalurkan lewat udara kurang lebih 50 rumah di dusun taman asem melalui lembah bukit.
Dendi nama beken di desanya Sayudi nama KTPnya , hanya bermodal pengalaman dan nekad dia mempengaruhi para penduduk di desanya untuk menjadi konsumennya , dengan tarif pembayaran 1 lampu Rp 1000 , - Pesawat TV dan sejenisnya Rp 2000,- setiap rumah rata rata pemasangan antara 5 – 10 lampu dan 1 pesawat TV dan tape recorder , keterangan dari pelaku setiap rumah rata perbulan bayar ke pelaku Rp 25 .000,- ./ bulan.
Tepat jam 11.00 wib team P2TL dan dibarengi kedatangan petugas unit ( supervisor teknik/ Sumardi ) Wonosari dan seluruh staf Trasnsaksi energi beserta asman nya tiba di lokasi , dengan penuh semangat bahu membahu dibawah panasnya terik matahari meskipun minin air mineral dan makanan, memproses berita acara dan mengevakuasi 2 Konektor dan saluran kabel SR dari pangkal sadapan s/d ujung lembah terdapat ratusan meter volume dievakusi petugas dan aparat disita polisi sebagai barang bukti, tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam 16 .00 wib proses evakuasi di desa kocean baru selesai .
Desa koncean dan desa taman asam terhalang lembah bukit, seluruh team dengan melanjutkan evakuasi kedua menuju desa taman asam harus memutar melintasi lembah dengan mengendarai motor melalui jembatan gantung terbuat dari kawat seling dengan landasan kayu,jembatan tersebut menghubungkan desa taman asam dan desa gayam, tiba dilokasi kondisi sudah mulai gelap karena matahari sudah terbenam dan tidak ada penerangan listrik karena pusat sadapan sudah di lepas. Sementara koordinator menyusul team lapangan mengendarai mobil menuju lokasi harus memutar melintasi desa gayam memerlukan waktu kurang lebih 1 jam , tepat adzan isya ‘ koordinator lapangan sampai di desa gayam ada ada seorang pengepul singkong mengingatkan jalan menuju taman asam tidak bisa dilalui mobil karena jembatannya terbuat dari kayu, sementara mobil di titipkan dirumah si pengepul singkong dan melanjutkan dengan jalan kaki ternyata jembatan gantung kayu landasannya nya sudah diputus/lepasi warga dan bertujuan agar seluruh team P2TL tidak bisa kembali dan sebaliknya koordinator team tidak bisa ikut gabung di desa taman asam untuk memproses P2TL dan mengevakuasi. Waktu semakin larut malam perkiraan jam 20.00 wib dengan suasana sunyi dan mencekam koordinator team menghubungi beberapa kali melalui semua HP petugas dan aparat tidak dijawab, karena power hp semakin menipis pikiran semakin panik, beberapa kali dihubungi tidak dijawab koordinator iseng berinisiatif menghubungi ibu muda namanya Indah pegawai Kantor distribusi di bidang Hukum kemudian melaporkan ke atasannya Pak Ary Koesdiyanto,kondisi dilapangan, 5 menit kemudian Pak Ary koesdiyanto menelpon Koordinator (Much. Alwi).
Alhamduliillah berhasil dan bisa komunikasi sehingga alternatif minta bantuan aparat bisa segera teratasi, sambil menunggu khabar dari Pak ary Koesdiyanto, iseng menelpon salah satu petugas bisa tersambung, dengan jawaban suara lirih dia menjawab semua petugas disandera warga, kronologi semua petugas dengan mengendarai motor mau kembali melalui jembatan gantung tepat dibibir jembatan gantung papan jembatan sengaja dilepas agar petugas dan motornya tidak bisa lewat,dan puluhan warga menghadang petugas lengkap dengan senjata tajam (linggis, clurit, pentungan dsb), semua motor ditahan dan mengkeler semua petugas berjalan kaki ke suatu jalan pintas di suatu lembah dalam keadaan gelap dan dikawal warga dengan memakai motor dipaksa untuk menyambung aliran listrik, dalam perjalanan diiringi teriakan salah warga mau dibunuh, dibakar, dimasukkan jurang membuat hati semakin pasrah pada Tuhan yang maha Esa. Sebelum sampai tempat yg dituju, salah satu warga menghentikan dan ada instruksi dari aparat desa semua petugas PLN untuk dibawa ke balai desa lanas. Dengan keadaan sudah kepayahan semua petugas dipaksa jalan kaki menuju balai desa kurang lebih berjalan 8km naik turun lembah gunung memakan waktu 1,5jam sampai di balai desa lanas. Selama diperjalanan menuju balai Desa untuk menyambung hidup karena kelelahan yang sangat luar biasa ditambah tekanan dan intimidasi dari warga yang mengapit petugas dari depan belakang sehingga petugas tidak bisa bergerak secara leluasa, hal ini mengakibatkan, salah satu petugas PLN terpaksa meminta minum kepada penduduk warga yang terlewati saat perjalanan.
Tepat pada pukul 22.00 WIB seluruh petugas PLN yang tersandera dan warga Desa Lanas tiba di balai Desa Lanas. Alhamdulillah tidak terjadi penganiayaan dan hal yang tidak diinginkan sepanjang perjalanan, tidak dalam kurun waktu yang lama Petugas Polsek Klabang dan Manajer Rayon Wonosari (Pak Handy) tiba di Balai Desa dan selanjutnya selama di balai Desa dilakukan musyawarah solusi dan negosiasi penyelesaian masalah yang dimediasi oleh Kepala Desa dengan harapan warga dipasang kembali. Setelah dicapai kesepakatan mufakat Petugas PLN yang tersandera bisa di bebaskan dari Desa Lanas dengan bantuan mobil aparat kepolisian berupa mobil bak terbuka seluruh petugas diangkut naik pulang menuju Polsek Klabang.
Sebanyak 12 unit sepeda motor diamankan disalah satu rumah aparat Desa Lanas sebagai jaminan dinyalakannya kembali listrik Desa Lanas. Tepat hari selasa 20 agustus 2013, jam 09.30 bapak kapolres bondowoso menginstruikan jajarannya mengevakuasi motor tanpa syarat apapun bahwa pada hari itu juga motor hasur bisa dikeluarkan dari lokasi penyanderaan.
Dalam kurun waktu 1 Jam berikutnya jajaran Polsek Klabang dan Petugas PLN (Pak Alwi dan Pak Eko) bersama–sama menuju Desa Taman Asem, namun karena akses jalan tidak memungkikan menggunakan mobil maka petugas berjalan kaki menuju lokasi diamankannya 12 sepeda motor. Dengan tarik ulur negosiasi yang cukup panjang kurangn lebih memakan waktu selama 1 jam karena adanya salah satu warga yang bertindak sebagai provokator yang tidak menghendaki dilepasnya sepeda motor. Dengan ketegasan dan kesigapan petugas kepolisian akhirnya warga bisa dikendalikan dan sepeda motor pada akhirnya bisa dilepas.
Karena akses jalan yang tidak bisa dilalui mobil, terpaksa sepeda motor dinaiki secara satu persatu menuju Balai Desa Lanas dengan menempuh jarak 8 KM. Tepat pada pukul 22.00 WIB sepeda motor berhasil terkumpul di Balai Desa dan diangkut menggunakan 4 Unit pick up menuju Kantor PLN Area Situbondo
ASUMSI KERUGIAN
Dengan di sambung langsungnya listrik melalui JTR dengan kabel SR di alirkan ke 3 cabang sebagian 1 disalurkan di bawah tanah (kabel ditanam dg pelindung pipa paralon) disalurkan langsung di rumah pribadi si pelaku , dan 2 disalurkan lewat udara kurang lebih 50 rumah di dusun taman asem melalui lembah bukit . dengan asumsi perhitungan daya terpasang setiap rumah 450 VA 2 A, penggunaan listrik 10 jam/hari, tarif daya sebesar 495 Rp/kWh, menurut keterangan tetangga warga pelaku penyambungan tersebut sudah sejak kurang lebih selama 5 tahun. Maka dengan berabai parameter asumsu tersebut dapat diprediksikan secara perhitungan kerugian PLN adalah sebesar :
atau Perolehan KWH sebesar