Posted by Taretan Edisi Online
Wednesday, April 17, 2013
Momen hari Kartini identik dengan kebaya dan sanggul. Dandanan memperingati Hari Kartini sekarang banyak yang memilih kebaya dan sanggul modern. Tentunya sebagian besar orang khususnya orang Indonesia tidak asing lagi dengan istilah kebaya. Kebaya atau kebayak adalah pakaian wanita jawa jaman dahulu (jaman dimana modernisasi belum masuk ke Indonesia). Pada saat itu, kebaya adalah pakaian sehari-hari kaum wanita. Kebaya dipadukan dengan kain batik atau "jarik", lalu jarik tersebut diikat kencang dengan benting (stagen). Cara mengikat stagen harus sedemikian rupa sehingga "kencang dan rapi".
Asal kata kebaya berasal dari kata arab abaya yang berarti pakaian. Dipercaya kebaya berasal dari Tiongkok ratusan tahun yang lalu. Lalu menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Setelah akulturasi yang berlangsung ratusan tahun, pakaian itu diterima di budaya dan norma setempat.
Peringatan tanggal kelahiran Kartini, 21 April, selalu identik dengan kebaya. Perayaan Peringatan Hari Kartini tersebut biasanya diselenggarakan di sekolah-sekolah dengan mengusung tema kebaya atau pakaian tradisional Indonesia. Hal ini sebagai wujud pelestarian budaya dan juga memperingati Pahlawan Nasional.
Tak lupa dikantor PLN Area Situbondo ibu-ibu PIP juga ikut memeriahkan hari kartini yang jatuh pada bulan April.
PI Situbondo menggelar Perayaan Hari Kartini dengan Lomba Fashion Show kebayan modern Islami. Acara ini sangat meriah karena mulai dari make up, memakai aksesoris dan jilbab harus dipasang pada saat jalannya lomba.Setelah selesai make up ibu-ibu peserta lomba ini diwajibkan “fashion show” layaknya peragawati.Pemenangnya adalah mereka yang memakai baju danmake up yang rapi dan menarik serta berjalan “ Fashion show” dengan percaya diri.
Berikut inilah pemenang lomba Fashion Show dalam rangka memperingati hari Kartini.
JUARA I RAYON BONDOWOSO
JUARA II RAYON BONDOWOSO
JUARA III RAYON ASEMBAGUS
Mengapa Peringatan Hari Kartini Identik dengan Kebaya? Jawaban singkatnya adalah : “Karena Kartini memakai Kebaya”.
Dari semua dokumen-dokumen sejarah berupa foto, gambar atau lukisan R.A Kartini, semuanya menggunakan kebaya tradisional yang rapi, dengan jarik dan sanggul tradisional. Sehingga, sosok RA Kartini selalu identik dengan kebaya.