Posted by Taretan Edisi Online
Sebagian besar pegawai lama di Area Situbondo pasti sudah mengenalnya, memeng beliau sempat mutasi ke Area Pasuruan namun pada tahun 2011 beliau kembali bergabung lagi dengan Area Situbondo sebagai Asman Perencanaan . ya beliau adalah pak Djuwali.
Pria kelahiran probolinggo pada 24 Januari 1962 ini mulai bekerja di PLN sejak tahun 1983 pada bagian SIOP (nama salah satu bagian saat dulu), mungkin dengan kompetensi yang beliau miliki pada tahun 1991 beliau dipercaya untuk menahkodai ranting Asembagus (sekarang Rayon Asembagus Red). Dalam perjalanan karirnya beliau juga sempat menjadi manajer rayon besuki, PH Manajer di Bondowoso (pada saat itu UP dan UJ memiliki pemimpin sendiri sekarang menjadi rayon, Red) serta menjadi SPV di Area Pasuruan dan kembali ke Situbondo sebagai Asman Perencanaan.
Sejenak bercanda gurau dengan beliau redaksi pernah mendapatkan cerita dari beliau, cerita yang mungkin menjadi pengalan yang takterlupakan yaitu pernah mendapatkan suatu masalah di daerahTanjungpasir yaitu pelanggan mengubah rangkaian CT sehingga pengukuran hanya terukur 1/3 pemakaian.
Juga sempat beliau memiliki ide yang beliau kasih judul “Change over suit untuk teganggan rendah yaitu apabila ada gangguan dari segi JTR bias langsung di maneuver kepenyulang lain namun syaratnya harus pelanggan yang lokasinya dilewati 2 feeder, namun karena keterkhususannya pelanggan harus di kenakan biaya tambahan” ujarnya. Namun hal itu tidak bias terrealisasi karena pada saat itu TDL tidak bias mengakomodir biaya tersebut.
Sebelum redaksi menyelesaikan wawancara pak Djuwali sempat memberikan ide yaitu “ harusnya PLN sudah menyiapkan kaderisasi tiap jabatan agar ketika pegawai yang biasa mengerjakan suatu pekerjaan pindah , pekerjaan itu tetap bias berjalan dengan lancer karena sudah ada yang memback up dari belakang dan untuk generasi muda agar secepatnya menyesuaikan diri mungkin melalui KS (Knoeledge sharing) karena para senior sebentar lagi banyak yang pensiun agar tidak terjadi GAP dalam pemahaman dan pengetahauan sehingga penggalian informasi tidak terputus, tandasnya”.