TARETAN - Rencana kedatangan Bapak Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono ke Kabupaten Bondowoso dalam acara Safari Ramadhan pada 30 Juli 2013 menjadi perhatian khusus PLN Area Situbondo. Jauh hari persiapan dilakukan untuk menyambut kedatangan RI-1, survey lokasi, penyewaan genset, pembuatan SOP pengamanan dan daftar piket pengamanan dibuat sedemikian rupa tak ada yang terlewatkan. Maklum saja, yang datang bukan pejabat biasa. Melainkan orang nomor Wahid se-Indonesia. Presiden Republik Indonesia.
Bukan kali ini PLN Area Situbondo mempersiapkan pelayanan VVIP kepada Presiden. Soalnya, bulan Mei lalu juga ada kunjungan kerja Presiden di lokasi Pusat Latihan Tempur Karangtekok, Banongan, wilayah kerja PLN Rayon Asembagus. Jadi sudah tidak gugup lagi bagi PLN Area Situbondo untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Waktu itu rute perjalanannya Bapak Presiden dimulai dari Makassar, dengan mengendarai Kapal Amphibi milik TNI Angkatan Laut langsung menuju lokasi Puslatpur. Selepas acara inti, dilanjut ke Pelabuhan Jangkar untuk menyaksikan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) disana. Setelah semuanya usai, SBY dan Bu Ani meluncur meninggalkan Asembagus menuju Probolinggo. Dalam perjalanannya, mereka beserta rombongan sempat transit sejenak untuk istirahat, sholat, dan makan (ishoma) di Hotel Utama Raya, Kec. Banyuglugur. Tempat ini termasuk dalam wilayah kerjanya PLN Rayon Besuki. Di PLN Rayon Besuki juga sudah siap akan semuanya waktu itu. Daftar petugas yang harus stand by dan SOP-SOP juga sudah komplit. Semuanya ikut andil dalam acara tersebut. Kebetulan Pak Anang, salah satu pegawai PLN Rayon Besuki, kenal akrab dengan seorang intel di wilayah itu. Jadi, segala informasi penting dan persiapan-persiapan dapat di-copy dan dilaksanakan dengan baik. Singkatnya, transit di Hotel Utama Raya berjalan sesuai yang direncanakan. Listrik aman-aman saja. Tak ada gangguan.
|
Pengamanan Listrik Sambut RI-1 |
Pada kunjungan tanggal 31 Juli 2013 kali ini sedikit berbeda, Presiden datang di Bondowoso dari arah Jember. Acara buka bersama dan Safari Ramadhan di Pemkab Bondowoso mungkin jadi acara inti dari keseluruhan acara kunjungan Beliau. PLN Rayon Bondowoso juga sudah siap untuk pengamanan pasokan listriknya. Soalnya memang sudah jauh-jauh hari sebelumnya mereka mendapat informasi tersebut. Jadi, tak ada keraguan. Menurut rencana sebelumnya, setelah acara buka bersama dan Safari Ramadhan di Pemkab Bondowoso, Bapak Presiden beserta rombongan akan menginap di Hotel Paiton Resort, Area Probolinggo. Namun, rencana tak selamanya menjadi nyata. Tiba-tiba ada info perubahan tempat untuk istirahat Presiden. Yang mulanya di Hotel Paiton Resort, kini diubah ke Hotel Utama Raya, Banyuglugur tempat transitnya yang dulu, entah apa yang menjadi pertimbangan, tapi itulah kabar terakhir yang beredar. Dengan adanya rencana baru yang seperti itu, memang benar-benar membuat PLN Rayon Besuki seperti kejatuhan durian runtuh sepohon-pohonnya, kedatangan tamu agung dengan waktu persiapan kurang dari 2 X 24 jam.
“Awalnya kami tidak tau menahu akan hal itu, tapi apa daya, lha wong informasi datangnya juga mendadak kayak gini. H – 2 kurang baru dikasih tau. Itupun informasi datangnya dari luar (intel kodim dan polres)” ujar Pak Anang. Memang informasi bahwa Presiden akan menginap di Hotel Utama Raya kami dapatkan dari Pak Anang, kalau saja dia tidak diberi informasi dari kenalan intel-nya, kami pasti masih bisa tenang dengan persiapan yang sudah dibuat, seperti rencana awal. Sempat informasi dari Pak Anang kami mentahkan, dan menganggap dia cuma mengada-ada karena beberapa kali kami konfirmasi ke Area Situbondo masih tidak ada perubahan rencana, yaitu RI 1 dan rombongan menginap di Paiton Resort. Agar benar-benar yakin kami berangkat mengecek ke Villa & Hotel Utama Raya. Ternyata beberapa personil TNI sudah disebar disekeliling hotel, petugas hotel sibuk melakukan perbaikan fasilitas hotel dan paspampres pun dengan serius berbincang dengan pengelola hotel. Salah seorang anggota paspampres berujar “Sampai saat ini rencananya Bapak (SBY) menginap di sini.”
Setengah tidak percaya kami harus segera move on. Kami konfirmasi kembali kabar ini ke Area Situbondo dan kami bagi tugas untuk persiapan esok hari. Semuanya bertugas dalam bidangnya masing-masing. Ada yang bertugas membuat SOP dan daftar piket, ada yang mempersiapkan lokasi piket siaga, ada yang membantu mempersiapkan genset, menyiapkan ATS (Automatic Transfer Switch) untuk rekayasa suplai listrik dan berkoordinasi dengan pihak eksternal yaitu pengelola hotel serta petugas pengamanan. Semua tampak bersemangat & antusias untuk mempersiapkannya.
30 Juli 2013 jam 19.35 Persiapan keandalan listrik untuk RI 1 selesai. Untuk suplai listrik sendiri yang digunakan untuk menyuplai kamar Presiden, digunakan genset PLN 70 kW yang didatangkan jauh-jauh dari Ketintang, Surabaya, sebagai suplai listrik utama. Baru suplai kedua dari Penyulang Pompa yang telah diperpendek dan ketiga dari Penyulang Besuki. “Memang betul-betul VVIP kalau seperti itu, soalnya pemakaian listriknya Presiden khusus untuk Beliau dan rombongan tok, nggak bagi-bagi sama pelanggan PLN yang lain. Nggak jadi masalah sih, toh itu juga listriknya PLN. Sama saja” kata seorang petugas yantek. Simulasi jika terjadi gangguan dilakukan, disaksikan oleh Komandan Komplek Paspampres, koordinator acara dari Kesekretariatan Negara, dan pengelola hotel. Simulasi berjalan lancar, menggunakan ATS, perpindahan beban dari suplai utama ke back up jika terjadi gangguan sangat cepat hanya 0,4 detik.
Tiba hari H-nya, mulai jam 4 sore tanggal 31 Juli 2013, semua petugas sudah di stand by–kan di lokasi-lokasi pos jaganya masing-masing. Ada yang di genset, gardu 069 dan gardu 167, ada yang di bawah LBS Blitar, dan ada yang di bawah LBS Ratna. Masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang personil. Satu petugas PLN, dan satu lagi Yantek. Keduanya saling melengkapi. Tak kalah juga dengan petugas dari TNI dan POLRI. Para Penembak Jitu (Sniper) siap di posisinya, tapi tak diketahui batang hidungnya. Personil TNI berjaga di setiap 1 km jalan raya Pantura. Menurut kesaksian teman-teman Yantek yang menangani gangguan di daerah gunung yang lokasinya lumayan jauh dari lokasi, ternyata disana malah banyak sekali tentara-tentara berpakaian doreng ikut andil menjaga keamanan acara tersebut. Betul-betul Wow... sekali. SBY beserta rombongan datang pukul 19.43 WIB. Saking banyaknya rombongan yang mengiringi SBY, sampai-sampai lokasi parkir SPBU dipenuhi mobil, ditutup untuk sementara.
SBY datang, listrik tak boleh padam. Pemantauan indikator pada genset, pemantauan pengisian solar untuk genset, pemantauan beban 15 menit sekali saat beban puncak dan 1 jam sekali saat luar beban puncak, inspeksi jaringan backup 2 jam sekali jadi menu wajib saat itu. Berkat do’a yang senantiasa dipanjatkan, serta berkat kerja keras & kerjasama kami semua, lampu kamar Presiden tetap menyala sampai akhirnya Presiden meninggalkan hotel keesokan harinya, 1 Agustus jam 09.48. Senyuman hangat dan lambaian tangan SBY seakan membayar kerja keras kami. Lega. (FARIS FITRIANTO - 87111847Z - RAYON BESUKI)