Posted by Taretan Edisi Online
Monday, December 10, 2012
Pada hari rabu tanggal 10 Oktober 2012 kembali tim pemutusan dengan armada yang lebih lengkap dari unsur pegawai, petugas cater yang dilengkapi dengan EDC dan petugas teknik untuk melakukan pemutusan bagi pelanggan yang tidak membayar. Kami berangkat menuju lokasi, dekat pintu masuk pelabuhan Panarukan diperempatan jalan ada sebuah warung kopi yang kebetulan saat itu tidak ada penjualnya disitulah tempat posko kami, posko ini untuk mengantisipasi bila ada kitidak puasan dari pelanggan. Sebelum melaksanakan tugas berdoa terlebih dahulu dengan harapan tugas ini berjalan dengan lancar dan aman, pemutusan hari ini dilakukan oleh 4 kelompok besar terdiri dari 4 orang cater, 1 orang OS teknik dan 3 orang pegawai pendamping, kelompok ini terkesan tidak efisien tetapi untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan.
Kami dari kelompok pertama kebagian tugas di daerah pesisir dekat TPI - Tempat Pelelangan Ikan tugas didaerah ini kami tidak merasa tegang karena dalam antusiasme yang tinggi untuk menurunkan tunggakan dan kami mulai masuk lokasi menemui pelanggan nunggak 6 bulan, ternyata 2 rumah sebelahnya juga nunggak alhamdulillah semuanya bayar, kami terus blusukan dibelakang TPI situasi sudah mulai agak seru dalam deretan rumah-rumah ada 5 pelanggan yang nunggak ditempat ini situasinya cukup ramai karena pelanggan-pelanggan yang tidak nunggak pun ikut gabung rupanya budaya dikampung ini yang menyelesaikan persoalan PLN adalah ibu-ibu dan berkomentar lucu lagi kalau tunggakan banyak yang datang mulai dari Santri hingga Kiai nya juga datang, tentu saja kami tertawa situasi inilah yang membuat tugas ini menjadi asyik alhamdulillah semuanya juga bayar walau kami harus menunggu karena ada satu pelanggan yang masih berusaha mengumpulkan uang.
Kami Keluar dari lokasi ini kembali ke jalan utama kampung pesisir melanjutkan masuk ke gang berikutnya yang lebarnya tidak lebih dari 1 meter, diujung gang ada poskamling yang menjadi tempat berkumpulnya warga setempat, kembali kami blusukan nah disinilah lebih seru bahkan sangat seru dalam deretan rumah-rumah ini pelanggan yang nunggak lebih banyak, kembali pemandangan kerumunan pelanggan yang nunggak dan yang tidak nunggakpun juga berkumpul maklum karena kampung pesisir panarukan merupakan pemukiman sangat padat hampir tidak ada gang antara rumah satu dengan lainnya kecuali gang menuju jalan utama kampung, negosiasi kami dengan pelanggan sangat alot, kembali disinipun kami berhadapan dengan ibu-ibu hanya ada seorang bapak selain itu pelanggan yang tidak nunggak pun ikut memberikan pengaruh atau dukungan untuk tidak diputus walau tidak semua tunggakannya dibayar, mereka hanya mau bayar setengahnya dari jumlah tagihan, untungnya dalam kelompok kami ada Bpk. Arif Mudhari (Manajer Area) memberi kebijakan agar diterima pembayarannya untuk kekurangannya diikat dengan pernyataan paling lambat tanggal 20 Oktober 2012 pelanggan setuju dan teman-teman petugas mulai mencetak struk dan menerima pembayaran sekaligus menulis tanggal kesanggupan pelanggan untuk melunasi kekurangannya.
Kegiatan pemutusan secara berkelompok rupanya memberikan dampak juga kepada pelanggan yang belum membayar rekening berjalan atau bulan Oktober 2012 ketika kami mau keluar dari gang ini kami dipanggil oleh pelanggan mau bayar, perkiraan kami pelanggan yang nunggak eh.. ternyata meleset dua pelanggan tersebut mau bayar rekening bulan oktober 2012. Kami juga menyempatkan diri untuk memberikan informasi dan sosialisasi tentang listrik pintar / LPB di kalangan warga pesisir panarukan listrik pintar lebih dikenal dengan “ listrik pulsa ”, pada umumnya mereka menyatakan akan beralih ke LPB namun ada juga yang menginginkan tetap menjadi pelanggan pasca bayar, ketika kami sedang memberikan penjelasan bagaimana LPB dan manfaat atau keuntungan LPB ada pelanggan yang sudah menikmati LPB ikut juga nimbrung dan menyatakan bahwa listrik pulsa katanya irit hanya dengan Rp. 20.000,- cukup satu bulan, setelah kami tanyakan yang bersangkutan adalah pelanggan tarip rumah tangga dengan daya 450 VA.
Pendampingan pegawai terhadap petugas cater dan teknik dalam kegiatan pemutusan kali ini dapat memberikan kekuatan lebih sehingga mereka lebih nyaman dan aman, hal ini dibuktikan ketika jam mulai masuk jam 12 atau sudah masuk waktu sholat dhuhur mareka masih menyelesaikan 1 penunggak lagi yang saat itu masih mengumpulkan uang dengan menggadaikan anting emasnya untuk melunasi tunggakan rekening, teman-teman kami tetap sabar menunggu untuk menerima pembayaran, rupiah pelunasan rekening yang diperoleh kelompok kami sebesar Rp.4.549.000,- kelompok 2 memperoleh Rp.3.350.000,- kelompok 3 memperoleh Rp.4.517.000,- dan perolehan kelompok 4 sebesar Rp. 5.500.000,- total perolehan dalam satu hari sebesar Rp. 17.916.000,-. Selain perolehan tersebut teman-teman dari kelompok 2 melakukan pembongkaran sebanyak 3 pelanggan, kami menyelesaikan tugas tentu dengan semangat dan antusiasme yang tinggi namun tetap berhati-hati dalam berkomunikasi dan dengan tidak mengesampingkan kesabaran, alhamdulillah pelaksanaan pemutusan di pesisir panarukan berakhir dengan selamat dan tanpa gejolak.
Manajer area menyampaikan hasil evaluasi kegiatan pemutusan secara berkelompok dalam kegiatan pertemuan pagi “Tajin Morning“ pada tanggal 14 Oktober 2012 yang merupakan acara ritual CoC Area Situbondo dan menetapkan Hari Rabu adalah sebagai Hari Pemutusan, seketika itu pula ada salah seorang pegawai mengusulkan agar kegiatan diberi label “ Gerakan SERATUSAN “ (Gerakan SEtiap RAbu PemuTUSAN), usul ini diamini oleh Manajer Area dan disepakati oleh seluruh peserta TAJIN MORNING. (djon)